buku ini secara garis besarnya berisi tentang kinerja bidan, filosofi, peran fungsi, manajemen kebidanan, klien dalam asuhan kebidanan dll di lapangan yang harus di pelajari oleh mahasiswi kebidanan tingkat 1 simester 1, buku ini isinya sudah sesuai dengan silabus yang digunakan sehingga secara nasional buku ini dapat di rekomendasikan kepada seluruh mahasiswi yang sedang belajar di Diploma kebidanan III. pokoknya rugi kalau tidak membeli buku ini, harga buku ini adalah 40.000rb sudah tersedia di Gramedia yang tersebar di seluruh Indonesia
Filosofi dan definisi bidan
Filosofi asuhan kebidanan
1.
Keyakinan
tentang perempuan: bidan yakin bahwa perempuan merupakan pribadi yang unik.
2.
keyakinan
ttg kehamilan dan persalinan : bidan yakin bahwa kehamilan dan persalinan ad:
proses alamiah dan bukan suatu penyakit, namun tetap waspada pada kondisi yang
semula normal dapat tiba2 menjadi abnormal.
3.
Keyakinan
mengenai fungsi profesi dan pengaruhnya: fungsi utama asuhan kebidananad:
u/memastikan kesejahteraan perempuan bersalin dan bayinya, bdn mempunyai
kemampuan u/mempengaruhi klien & keluarganya
4.
Keyakinan
ttg pemberdayaan & membuat keputusan: bdn yakin bahwa pilihan &
keputusan dlm asuhan thdp dirinya patut dihormati
5.
Keyakinan ttg asuhan: Bdn yakin bahwa
fokus asuhan kebidanan ad: upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan yg
menyeluruh, meliputi pemberian informasi yg relevan & obyektif, konseling
serta memfasilitasi klien yg menjd tgg jwbnya
6.
keyakinan
ttg kolaborasi: Bidan yakin bahwa memberikan asuhan tetap mempertahankan,
mendukung dan menghargai proses fisiologis
7.
Keyakinan
ttg fungsi profesi & mamfaatnya: Bdn yakin bahwa mengembangkan kemandirian
profesi, kemitraaan & pemberdayaan perempuan serta tim kesehatan lainnya
selama memberikan asuhan silaksanakan dgn penuh tgg jwb
Definisi bidan
1.
Klinkert
(1892) berpendapat bahwa bdn berasal dari kata sanksekerta “widwan” yg artinya
cakap, membidani artinya keselamatan bagi seorg penolong persalinan yg mohon
diri stlh bayi berusia 40 hari
2.
Midwiferi
dlm bhs Inggris artinya “With Woman” yg artinya pendamping wanita istilah
midwife mulai digunakan sejak 1303 dan Midwefery pd thn 1483.
3.
Bidan
ad: seseorang yg tlh menyelesaikan pendidikan yg diakui o/negara serta
memperoleh kualifikasi & diberi izin u/menjalankan praktek kebidanan
dinegeri itu, dia harus mampu memberikan supervisi asuhan dan memberi nasehat
yg dibutuhkan kpd wanita slm masa kehamilan, persalinan, dan masa pasca
persalinan. Memimpin persalinan atas tgg jwbnyasendiri serta asuhan pd by
barulahir dan anak
4.
Asuhanyg
diberikanàpreventif,
pendektesian kondisi abnormal pd ibu & bayi, & mengupayakan bantuan
medis serta melakukan tindakan pertolongan gawat darurat pd saat tdk hadirnya
tng medis lainnya
5.
Bdn
mempunyai tgs penting dlm konsultasi & pddk kes, tdk hanya u/wnt tsb ttp jg
trmsk keluarga & komunitasnya.
6.
Tgs
tsb termsk peddk antenatal, & pesiapan u/menjd ortu, & meluas kedaerah
ttt dari Ginec, KB, dan asuhan anak
7.
Bdn
dpt berpraktek di RS, klinik, unit kes, rmh perawatan, dll (International
confederation of Midwives
Definisi bdn mnrt
DEPKES RI
Seorang
wanita yang telah mengikuti pendidikan kebidanan yang diakui oleh pemerintah
dan telah menyelesaikan pendidikan tersebut dan lulus ujian yang telah
ditentukan serta memperoleh ijazah yang terdaftar sebagai persyaratan utama
untuk melakukan praktek sesuai dgn profesinya (konsep kebidanan, Depkes RI,
Jakarta 1995)
Pelayanan kebidanan
Penerapan ilmu kebidanan dlm
memberikan asuhan kebidanan kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan
mulai dari kehamilan sampai keluarga berencana termasuk kesehatan reproduksi
perempuan dan pelayanan kesehatan masyarakat
Tujuan utama asuhan kebidanan ad: menurunkan angka
kematian ibu dan bayi
a.
Asuhan
kebidanan berfokus pada pencegahan dan promosi kesehatan dan bersifat holistik,
memberikan kpd wanita informasi yang relevan, obyektif & konseling,
memfasilitasi pilihan setelah terinformasi
Lingkup praktek kebidanan
1.
Asuhan
kebidanan meliputi:
2.
Asuhan
prakonsepsi, antenatal, intranatal, neonatal, nifas, KB, Ginec, pre-menopause,
dan asuhan primer. Dalam pelaksanaannya bekerja dalam sistem pelayanan yg
memberikan konsultasi, manajemen kolborasi, & rujukan sesuai dgn kebutuhab
& pelayanan kesehatan klien.
3.
Pelyanan
kebidanan merupakan perpaduan antara kiat & ilmuàkiat krn bdn
membutuhkan kemampuan u/memahami kebutuhan wnt itu, mendorong semangatnya,
& menumbuhkan ras PDnya dlm menghadapi kehamilan, persalinan maupun dlm
perannya sbg ibu, tgs bdn membutuhkan ilmu dankemampuan u/mengambil keputusan
Konsep pelayanan kebidanan mutakhir
1.
Menggunakan
proses manajemen dan kolaborasi dgn kliennya dalam memberikan asuhan proses
manajemen ini mencakup langkah-langkah berikut:
2.
Mengumpulkan
dan memperbaharui data secara sistematis u/pengkajian komprehensip kesehatan
klien
3.
Mengenal
masalah danmenentukan diagnosa berdasarkan data dasar
4.
Mengidentifikasi
kebutuhan mslh kesehatan & menentukan tujuan akhir dr pelayanan kes bersama
klie
5.
Memberikan
informasi dan dukungan agar wnt dpt membuat keputusan & bertgg jwb
ataskesnya sendiri
6.
Membuat
rencan asuhan yg komprehensi bersam dgn klien
7.
Bertanggung
jwb atas pelaksanaan rencana asuhan perorangan
8.
Melakukan
konsultasi perencanaan danmelaksanakan manajemen kolaborasi, merujuk dan
mengalihkan asuhan apabila perlu
9.
Menilai
manajemen komplikasi khusu kebidanan dan penyimpangan dari keadaan normal
10.
Evaluasi
bersama klien tentang pencapaian dan tujuan kesehatan dan modifikasi rencana
asuhan bilaman perlu
14 Konsep pelayana kebidanan
1.
Mengakui
bahwa kehamilan dan persalinan adalah prose fisiologis dan perkembangan yg
normal serta mengadvokasi tiada intervensi pada kebidanan tanpa komplikasi
2.
Mengakui
bahwa menstruasi dan menopause sebagai proses perkembangan fisiologis
3.
Mempromosikan
asuhan yg berpusat pd keluarga, memperdayakan wanita sbg mitra dlm asuhan
kebidanan
4.
Memfasilitasi
keluarga & hub interpersonal yg sehat
5.
Advokasi
u/pilihan pelayanan dgn penjelasan (Informed Choise). Partisipasi dlm membuat
keputusan & hak u/menentukan sendiri
6.
Mempromosikan
kesehatan dan pendidikan kesehatan & pencegahan penyakit
7.
Komunikasi,
bimbingan dan konseling yg trampil
8.
Mengakui
nilai terapeutik dan kehadiran orang lain
9.
Mempromosikan
asuhan yg berkesinambungan
10.
Pengetahuan
mengenai kompetensi dan kemampuan budaya
11.
Mengenal
nilai & menghargai jalur yg berbeda kearah pengetahuan & perkembangan
12.
Meningkatan
komunikasi yg efektif & kolaborasi dgn anggota tim kes lainnya
13.
Meningkatkan
perspektif asuhan kesmas
14.
Memberikan
asuhan kpd kelompok rawan
Tiga aspek penting dalam manajemen asuhan kebidanan
1.
Manajemen
primer
Manajemen pengelolaan mandiri dan lengkap dari asuhan
ibu dan bayi, teramsuk mengidentifikasi kebutuhan untuk konsultasi dan atau
rujukan u/ petugas kesehatan lainnya
2.
Manajemen
kolaborasi
Mengidentifikasi masalah yang membutuhkan
keterlibatan seorang dokter atau petugas kesehatan lainnya, melakukan
konsultasi perencanaan dan pelaksanaan asuhan yang melibatkan baik bidan,
dokter, maupun petugas kesehatan lainnya
3.
Manajemen
rujukan
Mengidentifikasi kebutuhan untuk asuhan selanjutnya
yang berada diluar lingkup praktek kebidanan, menentukan sumber daya yang
sesuai, bermitra dengan wanita yang bersangkutan dan mengalihkan tanggung jawab
asuhan klien kpd profesi kesehatan lainnya
1.
Pengertian Bidan
Bidan merupakan profesi yang diakui secara nasional maupun
internasional dengan sejumlah praktisi di seluruh dunia. Pengertian bidan dan
bidang prakteknya secara internasional telah diakui oleh International
Confederation of Midwives (ICM) tahun 1972 dan international Federation of
International Gynaecologist and Obstetritian (FIGO) tahun 1973, WHO dan badan
lainnya.
Pada tahun 1990 pada pertemuan dewan di Kobe, ICM
menyempurnakan definisi tersebut yang kemudian disahkan oleh FIGO (1991) dan
WHO (1992). Secara lengkap pengertian bidan adalah:
Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan Program pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan di negeri itu. Dia harus mampu memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat yang dibutuhkan kepada wanita selama masa hamil, persalinan dan masa pasca persalinan (post partum period), memimpin persalinan atas tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi abru lahir dan anak. Asuhan ini termasuk tindakan preventif, pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan bayi, dan mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan pertolongan gawat darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya. Dia mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita tersebut, tetapi termasuk keluarga dan komunitasnya. Pekerjaan itu termasuk pendidikan antenatal, dan persiapan untuk menjadi orang tua, dan meluas dari daerah tertentu dari ginekologi, keluarga berencana dan asuhan anak. Dia bisa berpraktek di rumah sakit, klinik, unit kesehatan, rumah perawatan atau tempat-tempat pelayanan lainnya.
Dari
pernyataan di atas terlihat bahwa bidan mempunyai tugas penting dalam
memberikan bimbingan, asuhan dan penyuluhan kepada ibu hamil, persalinan nifas
dan menolong persalinan dengan tanggung jawabnya sendiri serta memberikan
asuhan pada bayi lahir. Asuhan ini termasuk tindakan pencegahan, deteksi
kondisi abnormal ibu dan anak, usaha mendapatkan bantuan medik dan melaksanakan
tindakan kedaruratan dimana tidak ada tenaga medis.
Dia
mempunyai tugas penting dalam pendidikan dan konseling tidak hanya untuk klien
tetapi juga kelurga dan masyarakat. Tugas ini meliputi tindakan antenatal,
persiapan menjadi orang tua.
2. Filosopi dalam Ilmu Kebidanan
a. Tinjauan Keilmuan
Setiap
pengetahuan mempunyai tiga komponen yang merupakan tiang penyanggah tubuh
pengetahuan yang disusun, komponen tersebut adalah:
-
Pendekatan
Ontologis
Secara
Ontologis ilmu membatasi lingkup penelaahan keilmuannya hanya berada pada
daerah-daerah dalam jangkauan pengalaman manusia. Objek penelahaan yang berada
dalam batas pra pengalaman (penciptaan manusia) dan pasca pengalaman (surga dan
neraka) diserahkan ilmunya kepada pengetahuan lain. Aspek kedua dari pendekatan
ontologis adalah penafsiran hakekat realitas (metafisika) dari obyek ontologis
keilmuan. Penafsiran metafisik keilmuan harus didasarkan kepada karakteristik
obyek ontologis sebagaimana adanya (da sein) dengan deduksi-deduksi yang dapat
diverifikasi secara fisik. Ini berarti bahwa secara metafisik ilmu terbebas
dari nilai-nilai yang bersifat dogmatik.
-
Pendekatan
Epistemologis
Landasan
Efistemologis ilmu tercermin secara operasional dalam metoda ilmiah. Pada
dasarnya metoda ilmiah merupakan cara ilmu memperoleh dan menyusun tubuh
pengetahuannya berdasarkan: a) kerangka pemikiran yang bersifat logis dengna
argumentasi yang bersifat konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah
berhasil disusun; b) menjabarkan hipotesis yang merupakan deduksi dari kerangka
pemikiran tersebut dan c) melakukan verifikasi terhadap hipotesis termasuk
untuk menguji kebenaran pernyataan secara factual. Secara akronim metoda ilmiah
terkenal sebagai logica-hypotetico-Verifikasi atau
deducto-Hipotetico-verifikatif.
Kerangka
pemikiran yang bersifat logis adalah argumentasi yang bersifat rasional dalam
mengembangkan penjelasan terhadap fenomena alam. Verifikasi secara empiris
berarti evaluasi secara objektif dari suatu pertanyaan hipotesis terhadap
kenyataan factual. Verifikasi ini menyatakan bahwa ilmu terbuka untuk kebenaran
lain selain yang terkandung dalam hipotesis (mungkin fakta menolak pernyataan
hipotesis). Kebenaran ilmiah dengan keterbukaan
terhadap kenbenaran baru mempunyai sifat pragmatis yang prosesnya secara
berulang (siklus) berdasarkan berfikir kritis.
-
Pendekatan
Aksiologis
Aksiologis
keilmuan menyangkut nilai-nilai yang berkaitan dengan pengetahuan ilmiah baik
secara internal, eksternal maupun social. Nilai internal berkaitan dengan wujud
dan kegiatan ilmiah dalam memperoleh pengetahuan tanpa mengesampingkan fitrah
manusia. Nilai eksternal menyangkut nilai-nilai yang berkaitan dengan
penggunaan pengetahuan ilmiah. Nilai sosial menyangkut pandangan masyarakat
yang menilai keberadaan suatu pengetahuan dan profesi tertentu. Pada dasarnya
ilmu harus digunakan dan dimanfaatkan sebagai sarana atau alat dalam
meningkatkan taraf hidup manusia dengan memperhatikan kodrat manusia, martabat
manusia dan kelestarian /keseimbangan alam. Untuk kepentingan manusia tersebut
maka pengetahuan ilmiah yang diperoleh dan disusun dipergunakan secara komunal
dan universal. Komunal berarti bahwa ilmu merupakan milik bersama, dimana
setiap orang berhak memanfaatkan ilmu menurut kebutuhannya. Universal berarti
ilmu tidak mempunyai konotasi parochial seperti ras, ideology atau agama.
-
Tanggung Jawab
Ilmuwan: Profesional dan Moral
Tanggung
jawab social professional ditujukan kepada masyarakat ilmuwan dalam
mempertanggungjawabkan moral yang berkaitan dengan landasan epistemologis.
Sedangkan tanggung jawab social yakni pertanggungjawaban ilmuwan terhadap
masyarakat yang menyangkut azas moral mengenai pemilihan etis terhadap obyek
penelahaan keilmuwan dan penggunaan pengetahuan ilmiah.
b.
Dimensi
Kefilsafatan Ilmu Kebidanan
Dimensi
kefilsafatan keilmuwan secara lebih rinci dapat dibagi menjadi tiga tingkatan
karakteristik, yaitu:
1)
Bersifat universal artinya berlaku untuk seluruh
disiplin yang bersifat keilmuwan
2)
Bersifat generik artinya mencirikan segolongan tertentu dari pengetahuan ilmiah, contoh:
ilmu-ilmu sosial
3)
Bersifat
spesifik artinya memiliki ciri-ciri yang khas dari sebuah disiplin ilmu yang
membedakannya dengan disiplin keilmuwan yang lain
Secara khusus setiap disiplin keilmuwan
mempunyai obyek formal dan material mengenaiwujud yang menjadi fokus penelahaannya.
Obyek formal merupakan cara pandang terhadap sesuatu, sedangkan obyek materia
merupakan substansi dari obyek tertentu. Pada hakekatnya pengetahuan ilmiah
suatu disiplin keilmuwan dapat dibedakan antara pikiran dasar yang melandasi
suatu pemikiran dan tubuh pengetahuan secara torotis yang dibangun di atas
pikiran tersebut. Pikiran dasar ini terdiri dari postulat, asumsi dan prinsip.
Postulat merupakan angggapan tentang suatu obyek yang merefleksikan sudut
pandang tertentu. Anggapan ini terkait kepada benar atau salah melainkan kepada
setuju atau tidak setuju dengan postulat yang diajukan.