Selasa, 23 Juni 2020

penatalaksanaan letak sungsang

Letak  sungsang
1)  Definisi  dan  kriteria
Letak sungsang  adalah  letak memanjang dengan  bokong  sebagai bagian yang terendah (presentasi  bokong). Dibagi menjadi :
a)   Letak  bokong  murni  (frank breech) : bokong  yang  menjadi bagian depan, kedua tungkai lurus keatas
b)  Letak bokong kaki (complete breech) : disamping bokong teraba kaki, biasa disebut letak bokong kaki sempurna  jika disamping bokong  teraba  kedua kaki atau tidak sempurna  jka disamping bokong  teraba  satu kaki
c)   Letak lutut
d)  Letak kaki (Incomplete breech  presentation) : presentasi kaki
(Obstetri Patologi ; 132)

 
diagnosis

Untuk  menegakan Diagnosa  maka  yang  harus  dilakukan  oleh

seorang  bidan adalah dengan  melakukan  :

a)   Anamnesis:  pergerakan anak  teraba  oleh ibu di bagian  perut bawah, ibu sering merasa ada benda keras (kepala) yang mende- sak tulang  iga dan  rasa  nyeri pada  daerah  tulang  iga karena kepala janin.
b)  Palpasi:  teraba  bagian  keras,  bundar,  melenting  pada  fundus.
Punggung  dapat  diraba pada  salah satu sisi perut,  bagian kecil pada sisi yang berlawanan, diatas simphisis teraba bagian yang kurang bundar dan lunak.
c)   Auskultasi: denyut jantung janin (DJJ) sepusat atau DJJ ditemu- kan paling jelas pada tempat  yang lebih tinggi (sejajar atau lebih tinggi dari pusat).
d)  Vagina Toucher: tebagi 3 tonjolan tulang yaitu kedua tubera ossis ischii dan ujung os sacrum, anus, genetalia anak jika edema tidak terlalu besar dapat  diraba.
 

e) Perbedaan antara letak sungsang dan kepala pada pemeriksaan dalam jika anus posisi terendah maka akan teraba lubang kecil, tidak ada tulang, tidak menghisap, keluar mekonium, jika pre- sentasi kaki maka  akan teraba  tumit dengan  sudut 90°,  terasa jari-jari, pada  presentasi lutut akan  terasa  patela  dan poplitea. Pada  presentasi mulut maka  akan  terasa  ada  hisapan  di jari, teraba  rahang  dan  lidah. Presentasi tangan  siku: terasa  jari panjang, tidak rata,  patella (-).
f)     Untuk menentukan perbedaan tangan  dan kaki: Pada kaki ada kalkaneus,  sehingga  terdapat tonjolan  tulang  yaitu mata  kaki dan  kalkaneus.  Pada  tangan  hanya  ada  mata  di pergelangan tangan, kaki tidak dapat  diluruskan terhadap tungkai, jari kaki jauh lebih pendek  dari telapak  kaki. (Obstetri Patologi ; 132).

Penyebab 
Penyebab dari  letak  sungsang  antara  lain disebabkan  oleh:  Pre-
maturitas  karena  bentuk rahim relatif kurang lonjong, air ketuban masih banyak dan kepala relative besar;  Hidramnion karena  anak mudah  bergerak;  Plasenta previa  karena  menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu atas panggul; Bentuk rahim yang abnormal; Kelainan bentuk kepala seperti anensefalus dan hidrosefalus (Obstetri
patologi ; 134)


Mekanisme Persalinan Sungsang :
a)   Garis pangkal paha masuk serong kedalam PAP.  Pantat  depan memutar  ke depan  setelah mengalami  rintangan dari otot–otot dasar panggul  sehingga  terjadi retrofleksi badan  untuk menye- suaikan diri dengan  lengkungan  panggul.
b)  Pantat depan tampak lebih dulu terlihat di vulva dengan trokanter depan  sebagai hipomoklion dan laterofleksi dari badan,  lahirlah pantat  belakang  pada  pinggir depan  perineum disusul dengan kelahiran  pantat  depan.
c)   Setelah  bokong  lahir terjadi putaran  paksi luar agar punggung berputar  sedikit ke depan sehingga bahu dapat masuk pintu atas panggul (PAP) dalam ukuran serong  dari pintu atas panggul.
d)  Setelah  bahu turun,  terjadilah putaran  paksi dari bahu sampai ukuran  bisakrominal  dalam  ukuran  muka  belakang  dari pintu bawah  panggul  (PBP), oleh sebab  itu punggung  berputar  lagi kesamping.
e)   Pada  saat bahu akan lahir, kepala dalam keadaan  fleksi masuk pintu atas panggul  dalam ukuran melintang  PAP.   Kepala me- ngadakan putaran  sehingga  kuduk terdapat dibawah simphisis dan dagu sebelah belakang.
f)     Berturut turut lahirlah dagu, mulut, hidung, dahi dan belakang kepala (Obstetri Patologi ; 136).








5) Prognosis
Bagi Ibu: robekan  perineum lebih besar,  jika ketuban  pecah  dini (KPD) dapat  terjadi partus  lama, dan  infeksi.  Sementara bagi Janin/anak: prognosis  tidak terlalu baik karena  adanya  gangguan peredaran darah  plasenta  setelah  bokong  dan  perut  lahir karena tali pusat terjepit.
Pertolongan persalinan dilakukan di rumah  sakit  atau  fasilitas kesehatan yang  dapat  melakukan operasi;  bila memungkinkan lakukan versi luar; bila tidak berhasil lakukan persalinan  sungsang per vaginam atau SC.

6)  Perhatian; Pertolongan  persalinan  spontan (Bracht)  pada  primigravida sebaiknya di RS dan harus dievaluasi ditakutkan ada kesulitan pada after  coming head  (kepala lahir belakangan);  Kepala  janin harus lahir dalam waktu  maksimal 8  menit  sejak lahir sebatas  pusat; Pertolongan persalinan harus  dilakukan oleh tenaga  kesehatan yang  terlatih agar  persalinan aman  dengan   syarat:  Pelvimetri klinis yang  adekuat;  Janin  tidak terlalu besar;  Tidak ada  riwayat Sectio Cesaria  (SC) dengan  indikasi Cepalo  pelvik disporpotion (CPD), Kepala  fleksi; Ikuti kemajuan  persalinan  dengan  seksama menggunakan partograf; Jika  ketuban  pecah  perhatikan adakah prolap tali pusat, jangan pecahkan ketuban;  apabila ada prolap tali pusat dan kelahiran pervaginam tidak memungkinkan, lakukan SC; Jika Denyut jantung janin (DJJ) abnormal (<100 atau >180 kali per menit atau persalinan  lama SC.

7)  Ada  2 fase  waktu memimpin persalinan :
Ada  dua  fase  dalam menolong persalinan sungsang  yakni:  fase menunggu  yaitu sebelum  bokong  lahir seluruhnya  jangan  lakukan klisteller karena akan memudahkan terjadinya nuchal arm kemudian fase untuk bertindak cepat yaitu dilakukan seletah badan janin sudah lahir sampai  pusat  diperlukan  waktu 8 menit  dan untuk memper- cepat  lahirnya kepala janin dapat  dilakukan manual aid.