Letak sungsang
1) Definisi dan kriteria
Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang terendah (presentasi
bokong). Dibagi menjadi :
a) Letak bokong
murni (frank breech) : bokong yang menjadi bagian depan, kedua tungkai
lurus keatas
b) Letak bokong kaki (complete breech) : disamping bokong teraba kaki, biasa disebut
letak bokong kaki sempurna jika disamping
bokong teraba kedua kaki atau tidak sempurna jka disamping
bokong teraba satu kaki
c) Letak lutut
d) Letak
kaki (Incomplete breech presentation) : presentasi kaki
(Obstetri Patologi ; 132)
diagnosis
Untuk menegakan Diagnosa
maka yang
harus dilakukan
oleh
seorang bidan
adalah dengan melakukan
:
a) Anamnesis: pergerakan anak teraba oleh ibu di bagian perut
bawah, ibu sering merasa ada benda keras (kepala) yang mende- sak tulang iga dan
rasa
nyeri pada daerah tulang iga karena kepala janin.
b) Palpasi: teraba bagian
keras,
bundar, melenting pada fundus.
Punggung dapat
diraba pada salah
satu sisi perut, bagian kecil pada sisi yang berlawanan,
diatas simphisis teraba
bagian yang kurang bundar dan lunak.
c) Auskultasi: denyut
jantung janin (DJJ) sepusat atau DJJ ditemu- kan paling jelas pada tempat
yang lebih tinggi (sejajar
atau lebih tinggi dari pusat).
d) Vagina Toucher: tebagi 3 tonjolan tulang yaitu kedua tubera ossis ischii dan ujung os sacrum,
anus, genetalia anak jika edema tidak terlalu besar dapat
diraba.
e) Perbedaan
antara letak sungsang dan kepala pada pemeriksaan dalam
jika anus posisi terendah maka akan teraba lubang
kecil, tidak ada tulang, tidak menghisap, keluar mekonium, jika pre- sentasi kaki maka akan teraba
tumit dengan sudut
90°, terasa
jari-jari, pada presentasi lutut akan
terasa patela dan poplitea. Pada presentasi mulut maka akan terasa ada hisapan di jari, teraba
rahang dan lidah. Presentasi tangan siku: terasa
jari panjang, tidak rata, patella (-).
f) Untuk menentukan perbedaan tangan dan
kaki: Pada kaki ada kalkaneus, sehingga terdapat tonjolan
tulang yaitu mata
kaki dan kalkaneus. Pada tangan
hanya
ada mata di pergelangan tangan, kaki tidak dapat diluruskan
terhadap tungkai, jari kaki jauh lebih pendek
dari telapak
kaki. (Obstetri Patologi
; 132).
Penyebab
Penyebab dari letak sungsang antara lain disebabkan oleh: Pre-
maturitas karena bentuk
rahim relatif kurang lonjong, air ketuban masih banyak dan kepala
relative besar; Hidramnion karena anak mudah bergerak; Plasenta previa karena
menghalangi turunnya kepala
ke dalam pintu atas panggul; Bentuk
rahim yang abnormal;
Kelainan bentuk kepala seperti
anensefalus dan hidrosefalus (Obstetri
patologi ; 134)
Mekanisme Persalinan Sungsang :
a) Garis pangkal
paha masuk serong
kedalam PAP.
Pantat depan memutar
ke depan setelah mengalami rintangan
dari otot–otot dasar panggul sehingga terjadi retrofleksi badan untuk menye- suaikan diri dengan lengkungan
panggul.
b) Pantat depan tampak lebih dulu terlihat di vulva dengan trokanter depan
sebagai hipomoklion dan laterofleksi dari badan, lahirlah pantat
belakang pada pinggir depan perineum disusul dengan kelahiran pantat
depan.
c) Setelah
bokong lahir terjadi putaran paksi
luar agar punggung
berputar sedikit
ke depan sehingga
bahu dapat masuk pintu atas panggul
(PAP) dalam ukuran serong dari
pintu atas panggul.
d) Setelah bahu turun, terjadilah putaran paksi
dari bahu sampai ukuran
bisakrominal
dalam
ukuran
muka
belakang
dari pintu bawah panggul
(PBP), oleh sebab
itu punggung berputar lagi kesamping.
e) Pada saat bahu akan lahir, kepala
dalam keadaan fleksi masuk pintu atas panggul dalam ukuran melintang PAP. Kepala
me- ngadakan putaran sehingga kuduk terdapat dibawah simphisis
dan dagu sebelah
belakang.
f) Berturut
– turut lahirlah dagu, mulut, hidung, dahi dan belakang
kepala (Obstetri Patologi
; 136).
5) Prognosis
Bagi Ibu: robekan
perineum lebih besar,
jika
ketuban pecah dini (KPD) dapat terjadi partus
lama, dan infeksi.
Sementara bagi Janin/anak:
prognosis tidak
terlalu baik karena adanya gangguan peredaran darah plasenta setelah
bokong
dan perut lahir
karena tali pusat terjepit.
Pertolongan persalinan dilakukan di rumah sakit atau
fasilitas kesehatan yang dapat melakukan operasi; bila memungkinkan lakukan
versi luar; bila tidak berhasil
lakukan persalinan sungsang per vaginam atau SC.
6) Perhatian; Pertolongan persalinan spontan (Bracht)
pada primigravida sebaiknya
di RS dan harus dievaluasi ditakutkan ada kesulitan pada after coming head (kepala lahir belakangan);
Kepala janin harus lahir dalam waktu maksimal 8 menit sejak lahir sebatas pusat; Pertolongan persalinan harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
terlatih agar persalinan aman dengan syarat:
Pelvimetri klinis yang adekuat; Janin tidak
terlalu besar; Tidak ada
riwayat Sectio Cesaria
(SC)
dengan indikasi Cepalo pelvik disporpotion
(CPD), Kepala fleksi; Ikuti kemajuan
persalinan
dengan
seksama menggunakan partograf; Jika
ketuban pecah perhatikan adakah prolap tali pusat, jangan pecahkan ketuban; apabila ada prolap
tali pusat dan kelahiran
pervaginam tidak memungkinkan, lakukan SC; Jika Denyut jantung janin (DJJ) abnormal (<100 atau >180 kali per menit atau persalinan lama SC.
7) Ada 2 fase
waktu memimpin persalinan :
Ada dua
fase dalam menolong persalinan sungsang yakni: fase menunggu yaitu
sebelum bokong lahir seluruhnya jangan lakukan klisteller karena akan memudahkan terjadinya nuchal arm kemudian fase untuk bertindak
cepat yaitu dilakukan seletah badan janin sudah lahir sampai
pusat
diperlukan
waktu 8 menit dan untuk memper- cepat
lahirnya kepala janin dapat
dilakukan manual
aid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar